Translate

Monday, March 16, 2015

Sahabat Difabel Banjarnegara, Komunitas Pejuang Inklusi di Daerah

Solider.or.id, Banjarnegara- Sahabat Difabel Banjarnegara merupakan sebuah komunitas sosial pemerhati difabel yang terbentuk sejak November 2014. Sekretariat komunitas ini berada di belakang masjid An-Nur alun-alun Banjarnegara.  Tujuan berdirinya komunitas ini adalah untuk mewadasahi organisasi yang peduli dengan isu difabel dan menyatukan seluruh jenis difabilitas menjadi sebuah kelompok inklusif yang kuat. Organisasi ini juga untuk mengadvokasi masyarakat umum dan menjembatani kebutuhan yang diperlukan bagi  warga difabel Banjarnegara.
Komunitas yang diluncurkan pada 18 Desember 2014 ini beranggotakan 30 orang. Kegiatgan perdana Sahabat Difabel Banjarnegara adalah kegiatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) di alun-alun Banjarnegara pada tanggal 14 Desember 2014. Pada momen tersebut, komunitas ini mengkampanyekan identitas difabel kepada masyarakat yang sedang berkunjung ke alun-alun. Mereka membagikan stiker, gantungan kunci, dan pamflet berisikan arti difabel serta mengkampanyekan kepada masyarakat untuk tidak lagi menggunakan kata “cacat”.
Selain itu, pada momen peringatan HDI mereka membuat karya seni mural, menyanyi, serta memainkan alat musik piano. Semua  bentuk pementasan itu dilakukan oleh orang difabel.Dua hari sebelum memperingati HDI di alun-alun, yakni tanggal 12 Desember 2014, warga Banjarnegara terkena musibah tanah longsor. Namun komunitas ini tetap memperingati HDI namun disertai doa bersama dan menggalang dana dengan mengedarkan kotak amal untuk mereka yang menjadi korban bencana longsor.
 “Kami tetap ingin membantu saudara kami entah bagaimana pun caranya”, ujar Yuhda Wahyu Pradana sebagai salah satu anggota komunitas Sahabat Difabel Banjarnegara.Yuhda menambahkan, momen ini sekaligus menjadi kesempatan untuk mengubah perspektif  masyarakat bahwa difabel tidak selalu menjadi obyek bantuan, tetapi bisa berperan menjadi subyek.
Komunitas ini berbasis volunteer sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi pengurus untuk mempertahankan komitmen dan kepekaan terhadap isu difabel. Meskipun belum genap berumur  1 tahun, komunitas ini sudah berjejaring dengan komunitas sosial lainnya seperti Siaga Sedekah. Kegiatan yang sudah dilaksanakan antara lain pendampingan pelatihan komputer, pengajian rutin bulanan tiap minggu pertama, dan pembuatan kerajinan atau seni. (Ramadhany Rahmi)

No comments:

Post a Comment