Solider.or.id,
Yogyakarta- Center for Improving
Qualified Activity in Life of People with Disabilitity (CIQAL) adakan diskusi
komunitas kepada Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Yogyakarta pada Sabtu, 14 Maret 2015 di SLB N 1
Bantul, Yogyakarta. Diskusi ini berlangsung sejak pukul 09.00 – 12.00 dan
dihadiri oleh 40 orang peserta.
“Pertemuan ini
merupakan bentuk sosialisasi dari CIQAL mengenai isu kekerasan seksual terhadap
perempuan disabilitas. Banyak kekerasan seksual terjadi dengan korban perempuan disabilitas namun tidak
terselesaikan masalahnya. Bisa karena si korban takut mengungkapkan kepada
orang lain, bisa juga karena keluarga dan lingkungannya yang kurang mendukung,”
kata Nuning selaku Direktur CIQAL.
Nuning menambahkan
dalam sambutannya, jika teman-teman tuli Gerkatin memiliki pengalaman kekerasan
dari pacar, guru, atau lingkungannya, jangan
hanya diam menyembunyikan, tapi harus berani untuk menolak dan mengatakan
tidak. Jika sudah terjadi kekerasan dan malu bercerita kepada orang tua,
katakan kepada teman atau sahabat sehingga bisa membantu mencari solusi.
Materi yang disampaikan
pembicara dapat dipahami oleh peserta yang
datang karena bantuan dari juru bahasa isyarat. Terlebih saat pembicara memutar
video pembelajaran, peserta menjadi semakin paham bagaimana cara untuk mencegah adanya tidak kekerasan.
Terdapat 16 pertanyaan yang diajukan oleh peserta kepada pembicara, sehingga
meskipun acara sudah ditutup, masih ada peserta yang tetap berada di ruangan
dan menanyakan jawaban atas pertanyaannya.
Peserta tuli memberi
masukan kepada penyelanggara acara
agar menggunakan alat peraga seperti boneka agar lebih mudah dipahami oleh
difabel tuli. Mereka juga berharap sosialisasi seperti ini tidak berhenti namun
terus dilakukan terutama untuk anak usia sekolah. (Ramadhany Rahmi)
No comments:
Post a Comment