Translate

Monday, March 16, 2015

Bandung Disaster Study Group Gandeng Pendamping Difabel dalam Pelatihan Kebencanaan



Bandung Disaster Study Group (BDSG) bekerja sama dengan ASB (Arbeiter-Samariter Bund) mengundang 15 pendamping difabel untuk mengikuti pelatihan pengurangan resiko bencana gempa pada Selasa (10/3) di SLB N 2 Yogyakarta. Bandung Disaster Study Group merupakan kumpulan pemuda yang concern pada isu kebencanaan, termasuk bagaimana cara pengurangan resiko bencana.
“Sebelum kegiatan ini, kami (BDSG) sudah mengadakan pelatihan di beberapa sekolah di Bandung dan Yogyakarta juga live in di rumah warga Kotagede Yogyakarta. Rumah warga Kotagede banyak yang tidak berjarak atau mepet-mepet. Itu salah satu indikasi rumah rentan dan beresiko saat terjadi bencana”, ujar Aldorio Prastyawan Satriajaya selaku relawan BDSG.
Aldo menambahkan, kegiatan live in tersebut bersifat sharing pengalaman, bagaimana cara mencegah agar korban bencana bisa diminimalisir. Contohnya dengan menata perabot rumah di posisi yang tidak membahayakan penghuni rumah saat terjadi bencana.
Inisiatif pengadaan pelatihan untuk pendamping difabel ini berangkat dari kegelisahan Aldo setelah mengetahui bahwa gempa yang terjadi di Bantul Yogyakarta tahun 2006 banyak orang-orang difabel yang tidak terakomodir mengenai pengetahuan kebencanaan yang akhirnya menjadi korban. Atau masyarakat yang tadinya tidak difabel ketika terjadi bencana tidak tahu bagaimana cara menyelamatkan diri, sehingga menjadi difabel karena tertimpa reruntuhan.
Tim BDSG berharap, peserta yang telah mengikuti pelatihan ini dapat membagikan ilmunya kepada orang lain termasuk anak didik di Sekolah Luar Biasa (SLB) agar lebih banyak orang yang mau mengerti tentang kebencanaan. (Ramadhany Rahmi)

No comments:

Post a Comment