Translate

Monday, March 16, 2015

Relawan Yaketunis, Kelompok Pemuda Peduli Siswa Difabel Netra

Solider.or.id, Yogyakarta- Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam atau Yaketunis memiliki banyak pemuda yang peduli kepada isu difabilitas. Mereka tergabung dalam Rewalan Yaketunis yang berlokasi di Sekolah Luar Biasa A Yaketunis di Jalan Parangtritis 46 Yogyakarta.
Gerakan Relawan Yaketunis pada mulanya muncul karena adanya Program Kreativitas Mahasiswa  (PKM) dari mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada tahun 2012. Meskipun dulu hanya beranggotakan 3 orang, kelompok PKM ini mencoba membuat media pembelajaran Bahasa Inggris untuk difabel netra. Sebelum menjadi Relawan Yaketunis, kelompok ini mencoba membuat media pembelajaran Bahasa Inggris di Yayasan Mardi Wuto yang mana salah satu murid pada program tersebut berasal dari yayasan Yaketunis.
Meskipun PKM sudah berakhir, namun kelompok ini tidak serta merta melepaskan pendampingan pembelajaran Bahasa Inggris kepada murid difabel netra. Sejak Januari 2015, kelompok ini berganti menjadi Relawan Yaketunis yang beranggotakan 5 orang.
Relawan Yaketunis ini berasal dari mahasiswa berbagai universitas di Yogyakarta dan masyarakat umum yang mau membantu, termasuk dari pegiat isu difabel. Yuhda Wahyu Pradana selaku koordinator Relawan Yaketunis mengatakan, “Senang kalau bisa membantu mereka (difabel netra), disini aku juga belajar rasa bersyukur dan terlanjur jatuh cinta dengan suasananya.”
Promosi Lewat Media Sosial
Kegiatan Relawan Yaketunis berupa pendampingan belajar kepada seluruh siswa di Yaketunis pada malam hari karena pada siang hingga sore hari, siswa tetap mengikuti proses belajar mengajar di sekolah di Yaketunis. Pendampingan belajar pada awal berdirinya hanya mengajarkan Bahasa Inggris, namun seiring meningkatnya kebutuhan siswa di Yaketunis, Relawan Yaketunis kini mengakomodir kebutuhan siswa kelas 3 yang akan menghadapi ujian nasional.
Yuhda mencoba mencari relawan dengan cara promosi menggunakan media sosial dan berjejaring dengan teman-temannya. Hingga banyak mahasiswa dari berbagai jurusan yang dengan ikhlas membagikan ilmunya kepada siswa di Yaketunis mulai dari tingakt SD, SMP, SMA, hingga kuliah. Proses belajar mengajar di kelas saat sekolah dianggap kurang maksimal oleh siswa dan dengan adanya Relawan Yaketunis, seluruh kebutuhan belajar siswa di Yaketunis bisa terakomodasi.
Pendampingan belajar ini bersifat tambahan dan suka rela kepada siswa. Tidak ada sanksi bagi siswa dan relawan yang tidak mengikuti. Meskipun demikian, seluruh siswa merasa senang dan bersemangat mengikuti kegiatan ini. Bahkan tidak sedikit yang meminta tambahan belajar diluar jadwal relawan yang sudah ditentukan.
Relawan Yaketunis yang aktif hingga tahun 2015 ini sebanyak 18 orang, termasuk didalamnya 8 orang khusus untuk mendampingi pelajaran Bahasa Inggris pada hari Selasa pukul 18.30 – 19.30 WIB. Yuhda menambahkan, Relawan Yaketunis terkadang datang dan pergi. Meskipun demikian, ada beberapa yang tetap berkomitmen untuk memberi pendampingan. Kelompok relawan ini terbuka kepada siapa saja yang ingin bergabung membagikan ilmu. (Ramadhany Rahmi)

No comments:

Post a Comment