Desa Kebonagung dipilih menjadi lokasi pelatihan karena desa ini termasuk dalam desa rawan bencana gempa dan longsor. Pelatihan yang diikuti oleh 118 peserta ini tidak hanya belajar pertolongan pertama gawat darurat, namun akan diadakan pelatihan serupa di desa Kebonagung dengan tema tata ruang yang aman. Tujuannya agar meminimalisir jumlah korban bencana dan terbentuknya masyarakat inklusif.
"Sabtu itu hari terakhir pelatihan pertolongan pertama gawat darurat saja. Tapi masih ada rangkaian kegiatan yang lain. Pelatihan yang dikasih untuk tim penaggulangan bencana (PB) dusun ada 4 divisi : pengurangan resiko bencana (PRB) dasar, logistik dan dapur umum, komunikasi, dan pertolongan pertama gawat darurat. Itu disesuaikan sama divisi yang mau dibentuk masing-masng tim PB", jelas Rizma Kristiana perwakilan dari ASB.
Rizma menambahkan, keempat divisi tersebut penting untuk dibentuk. Sebenarnya pelatihan tata ruang aman sudah diberikan saat pelatihan PRB dasar. Namun dari hasil monitoring, khusus untuk tata ruang aman ternyata masih kurang maksimal sehingga perlu mengulang pelatihan.