Translate

Wednesday, January 7, 2015

Museum Merapi Yogyakarta Aksesibel Bagi Difabel

Liburan tidak harus ke tempat mahal. Museum bisa menjadi salah satu alternatif liburan murah dan bernuansa pendidikan. Museum Merapi menjadi salah satu museum yang dipilih oleh 8 difabel tuli Jogja untuk mengisi waktu berlibur mereka. Pada hari yang sama juga terdapat 2 pengunjung difabel daksa. Museum ini berlokasi di Jl. Boyong, Dusun Banteng, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Papan informasi harga tiket sudah dipasang di depan loket pembelian tiket. Tarif masuknya tidak mahal, hanya dengan Rp 3.000,-/orang pengunjung sudah mendapatkan tiket masuk museum dan Rp 5.000,-/orang pengunjung dapat menyaksikan pemutaran film Mahaguru Merapi yang berdurasi 24 menit. Tarif masuk museum ini ditetapkan berdasarkan Perda Sleman no. 12 tahun 2012 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga. Museum Museum yang berlantai 2 ini buka setiap Selasa sampai dengan Minggu pukul 08.00 - 15.30 WIB.
Untuk masuk ke dalam museum, jalan menuju pintu masuk dari area parkir tidak hanya jalan berundak. Museum ini juga memiliki jalan bidang miring yang memungkinkan difabel daksa bisa mengakses jalan menuju pintu masuk. Pengunjung yang datang juga disambut ramah oleh petugas museum di pintu masuk. Petugas mengarahkan pengunjung untuk memulai perjalanannya dari arah kanan. Di samping kiri pintu masuk sudah disediakan 3 kursi roda untuk pengunjung yang membutuhkan. Terdapat 1 pengunjung yang menggunakan fasilitas tersebut karena usianya sudah diatas 60 tahun. Kursi roda yang beliau gunakan didorong secara bergantian oleh keluarga yang juga sedang ikut berkunjung ke museum. Namun ada juga seorang pengujung difabel daksa yang tetap menggunakan tongkat kayu untuk membantunya berjalan tanpa menggunakan kursi roda fasilitas museum.
Sekitar 50 meter dari pintu masuk, terdapat papan berlogo difabel, dilarang merokok, dan dilarang memotret pemutaran film. Museum ini menyediakan jalan bidang miring yang sudah diselimuti karpet untuk menuju lantai 2. Pada setiap jalanan di lantai 1 maupun 2, sudah terdapat ramp yang memudahkan pengguna kursi roda mengakses setiap foto yang dipamerkan museum. Setiap foto yang dipamerkan juga sudah terdapat informasi yang bisa dibaca oleh setiap pengunjung.
Museum ini juga menyajikan miniatur Gunung Merapi, peta gunung di Indonesia, foto gunung meletus di dunia, barang-barang korban bencana gunung meletus, cerita rakyat, dan sejarah dunia. Pengunjung disuguhkan peta revolusi kerak bumi yang terjadi dari Zaman Permian hingga zaman sekarang. Pada Zaman Permian, benua di bumi masih menjadi satu kesatuan bernama Pangaea.  Pangaea atau Pangea (Pan berarti keseluruhan, seluruh dan Gaea berarti Bumi  dalam Bahasa Yunani Kuno) adalah superbenua yang sangat besar pada zaman Paleozoikum dan mesozoikum sekitar 250 juta tahun yang lalu, sebelum akhirnya terbelah atau terpecah menjadi beberapa potong benua atau lempeng lalu menyebar ke seluruh permukaan bumi. Istilah Pangea pertama kali diperkenalkan ilmuan Jeman, Alfred Wegener, pada tahun 1921 dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans, yang menerangkan mekanisme teori superbenua Pangea. (Ramadhany Rahmi)

No comments:

Post a Comment