Arbeiter-Samariter-Bund (ASB) melibatkan tuli dalam
pelatihan pertolongan pertama gawat darurat untuk tim penanggulangan bencana di
dusun Kanten, desa Kebonagung, Sleman, Yogyakarta tanggal 19 sampai dengan 24
Januari 2014. Pelatihan ini bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia cabang
Bantul serta didukung oleh The Federal Ministry for Economic Cooperation and
Development in Germany (BMZ). Pelatihan ini diikuti oleh 118 peserta
di desa Kebonagung.
"Pelatihan ini sebenarnya diadakan di 5 dusun
yang ada di desa Kebonagung, dari Senin - Sabtu. Tujuannya biar terbentuk
masyarakat inklusif dan tangguh bencana, juga terbentuknya tim penganggulangan
bencana di desa Kebonagung ini. Karena di desa Kebonagung ini tergolong desa
rawan bencana gempa dan banjir", ungkap Agustina Damayanti selaku
perwakilan dari ASB kepada Solider.
Perempuan yang akrab disapa Nina ini menjelaskan bahwa
ada dua indikator terbentuknya desa tangguh bencana, yakni kesiapan penanggulangan
bencana dan pertumbuhan ekonomi. Ia menambahkan untuk mencapai indikator
tersebut, perlu adanya tim penanggulangan bencana dan juga adanya legalitas
dari pemerintah.
Nina mengungkapkan bahwa Setiap pelatihan yang
diadakan ASB, pasti melibatkan perwakilan dari difabel people organization
(DPO), tujuannya agar infomasinya yang mereka sampaikan dapat tersebar ke
seluruh anggota DPO lainnya yang tidak mengikuti pelatihan. Pada pelatihan ini
ASB menggandeng Gerkatin Jogja sebagai perwakilan DPO. Panitia juga melibatkan
juru bahasa isyarat untuk mendukung peran aktif peserta tuli.
No comments:
Post a Comment