Translate

Sunday, January 11, 2015

Komunitas Pemuda Youth in Action Ikut Kampanyekan Sensitivitas Difabel

Indonesia Youth in Action (IYA) merencanakan akan promosi is difabilitas  dengan menggelar kursus isyarat dan flash mob. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden IYA, Deliani Poetriayu Siregar, atau akrab disapa Anggi, di peringatan ulang tahun kedua IYA Sabtu (10/1) di Foodpark Universitas Gadjah Mada, Sleman Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut, IYA mengundang komunitas yang pernah menjalin kerja sama sebelumnya seperti Deaf Art Community (DAC Jogja), Forum Jogja Peduli, Fotografi Jogja, Coin a Chance Jogja, Yayasan Al Kahfi Sleman, dan Blood for Others (BFO Jogja).
"Ada beberapa cita-cita yang kemarin belum kesampaian mau dijalankan sebagai bentuk promosi difabel. Contohnya untuk kelas mengajar Bahasa Isyarat (roadshow) ke sekolah-sekolah formal, Flash Mob Bahasa Isyarat, dan lain lain. Insya Allah tahun ini kita bisa melanjutkan rencananya programnya", tutur Anggi. Angka tersebut merupakan
Komunitas yang lahir pada tanggal 4 Januari 2013 ini sebelumnya memang pernah menjalankan program isu difabel dengan mengajak Deaf Art Community (DAC) Yogyakarta berupa kelas inspirasi dan kelas kelas keahlian. Program tersebut dilaksanakan pada Aprill 2013 di SLBYAAT Klaten. Sebelumnya, IYA juga pernah mengadakan Kelas Mimpi pada 20 Juli 2013 dengan tema "Aku Melihat Dunia" di MAN Maguwoharjo dengan peserta 15 siswa difabel netra.

Tentang IYA

Indonesia Youth in Action pada mulanya berangkat dari sebuah gagasan untuk menciptakan ‘wadah’ untuk bertukar pikiran dan pengembangan kemampuan pemuda di bidang luar akademis. Gagasan ini pertama kali dicetuskan oleh Deliani Poetriayu Siregar yang akrab dipanggil Anggi saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Pada tahun 2007 akhir sampai di 2008, ide ini berhasil direalisasikan oleh Anggi dengan menciptakan ‘wadah’ bernama Teen’s Area, yang kemudian menjadi cikal lahirnya Indonesia Youth in Action.
"Nah kalo tagline, Anggi bilang semua volunteer dengan sebutan rangers soalnya kan dengan berani sudah berubah dari yang tadinya biasa-biasa saja. Terus kita juga ingin mengadakan perubahan menjadi lebih baik. Jadi yaudah Anggi pikir lucu kali ya pakai kata rangers kaya Power Rangers. Lagi pula Power Rangers kan simbol kebaikan melawan kejahatan buat anak generasi 90-an", punkas Anggi sebagai Presiden dan Pendiri IYA kepada Solider.
Mahasiswi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Gadjah Mada angkatan 2011 berharap, IYA bisa menggandeng lebih banyak pemuda untuk terus bergerak dan fokus ke kegiatan-kegiatan rutin yang berorientasi pada bidang Pendidikan, Persamaan hak, dan Pembangunan-Pemberdayaan. IYA juga memiliki program "Bantu Wujudkan" yang terbuka bagi siapa saja yang ingin berdonasi. Baik berdonasi materi, sebagai pendamping, atau sebagai mentor.”

No comments:

Post a Comment