Indonesia Youth in Action (IYA) merencanakan akan promosi is
difabilitas dengan menggelar kursus isyarat dan flash mob. Hal
tersebut disampaikan oleh Presiden IYA, Deliani Poetriayu Siregar, atau akrab
disapa Anggi, di peringatan ulang tahun kedua IYA Sabtu (10/1) di Foodpark Universitas
Gadjah Mada, Sleman Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut, IYA mengundang
komunitas yang pernah menjalin kerja sama sebelumnya seperti Deaf Art
Community (DAC Jogja), Forum Jogja Peduli, Fotografi Jogja, Coin a
Chance Jogja, Yayasan Al Kahfi Sleman, dan Blood for Others (BFO
Jogja).
"Ada beberapa cita-cita yang kemarin belum
kesampaian mau dijalankan sebagai bentuk promosi difabel. Contohnya untuk kelas
mengajar Bahasa Isyarat (roadshow) ke sekolah-sekolah formal, Flash Mob
Bahasa Isyarat, dan lain lain. Insya Allah tahun ini kita bisa
melanjutkan rencananya programnya", tutur Anggi. Angka tersebut merupakan
Komunitas yang lahir pada tanggal 4 Januari 2013 ini
sebelumnya memang pernah menjalankan program isu difabel dengan mengajak Deaf
Art Community (DAC) Yogyakarta berupa kelas inspirasi dan kelas kelas
keahlian. Program tersebut dilaksanakan pada Aprill 2013 di SLBYAAT Klaten.
Sebelumnya, IYA juga pernah mengadakan Kelas Mimpi pada 20 Juli 2013 dengan
tema "Aku Melihat Dunia" di MAN Maguwoharjo dengan peserta 15 siswa
difabel netra.
Tentang IYA
Indonesia Youth in Action pada mulanya berangkat dari sebuah
gagasan untuk menciptakan ‘wadah’ untuk bertukar pikiran dan pengembangan
kemampuan pemuda di bidang luar akademis. Gagasan ini pertama kali dicetuskan
oleh Deliani Poetriayu Siregar yang akrab dipanggil Anggi saat duduk di bangku
Sekolah Menengah Pertama. Pada tahun 2007 akhir sampai di 2008, ide ini
berhasil direalisasikan oleh Anggi dengan menciptakan ‘wadah’ bernama Teen’s
Area, yang kemudian menjadi cikal lahirnya Indonesia Youth in Action.
"Nah kalo tagline, Anggi bilang semua volunteer
dengan sebutan rangers soalnya kan dengan berani sudah berubah dari yang
tadinya biasa-biasa saja. Terus kita juga ingin mengadakan perubahan menjadi
lebih baik. Jadi yaudah Anggi pikir lucu kali ya pakai kata rangers kaya
Power Rangers. Lagi pula Power Rangers kan simbol kebaikan
melawan kejahatan buat anak generasi 90-an", punkas Anggi sebagai Presiden
dan Pendiri IYA kepada Solider.
Mahasiswi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas
Gadjah Mada angkatan 2011 berharap, IYA bisa menggandeng lebih banyak pemuda
untuk terus bergerak dan fokus ke kegiatan-kegiatan rutin yang berorientasi
pada bidang Pendidikan, Persamaan hak, dan Pembangunan-Pemberdayaan. IYA juga memiliki
program "Bantu Wujudkan" yang terbuka bagi siapa saja yang ingin
berdonasi. Baik berdonasi materi, sebagai pendamping, atau sebagai mentor.”
No comments:
Post a Comment