Laboratorium Riset Bahasa Isyarat (LRBI) dibawah
naungan Departemen Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas
Indonesia mengadakan seleksi wawancara kepada sepuluh orang peserta guna
mengikuti pelatihan pengajaran bahasa isyarat dan pelatihan dasar pembuatan
kamus di Balai Kelurahan Siwalankerto, Surabaya (19/4) lalu.
“Seleksi yang sama sudah dilakukan sebelumnya di
Semarang minggu lalu. Calon peserta yang terpilih akan mengikuti pelatihan
pengajaran bahasa isyarat dan pelatihan dasar pembuatan kamus di Jakarta selama
2 bulan, pada bulan Juni dan Juli”, jelas Adhi Kusumo Bharoto dalam bahasa
isyarat selaku perwakilan dari LRBI.
Adhi berharap akan lebih banyak lagi tuli yang
memperjuangkan bahasa isyarat, meskipun belum ada calon peserta dari Bandung
yang mendaftar. Pelatihan serupa sudah pernah dilakukan pada tahun 2014 di
Universitas Indonesia dan telah menghasilkan kamus bahasa isyarat Yogyakarta
dan kamus pendamping edisi pertama.
Kegiatan ini dihadiri oleh 19 orang yang
tergabung dalam organisasi Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu
Indonesia) Surabaya. Dalam organisasi ini mayoritas anggotanya menggunakan oral
atau membaca gerak bibir dalam berkomunikasi, bahasa isyarat tidak banyak
digunakan.
“Kedatangan LRBI sangat membuat kami senang
karena kami baru memahami kalau bahasa isyarat itu bagus dan kita nyaman
memakainya. Kami berharap di lain kesempatan LRBI bisa datang lagi ke Surabaya
untuk mengajari kami bahasa isyarat”, ungkap Yuyun selaku ketua DPD Gerkatin
Jawa Timur.
No comments:
Post a Comment