Translate

Friday, October 10, 2014

Mengenal Bahasa Isyarat Melalui Kelas Relawan


peserta belajar alfabet isyarat
Sebanyak 30 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) baik yang masih menempuh S1 maupun S2, Jum'at sore 10 Oktober 2014 mengikuti Kelas Relawan yang diselenggaran di Perpustakaan UGM lantai 3. Forum terbuka untuk mahasiswa UGM ini dimulai pukul 16.00 dan diakhiri pada pukul 18.00. Pembicara pada acara ini adalah Marlita Putri yang juga seorang mahasiswa S2 UGM, Arief Wicaksono sebagai pembicara tuli dan Ramadhany sebagai penerjemah Bahasa Isyarat.

Sesi awal forum ini dimulai oleh Marlita dengan memperkenalkan dirinya dan pembicara tuli yang juga adiknya. Marlita menjelaskan 9 tahap dasar bagaimana cara berkomunikasi dengan tuli. Presentasi dilanjutkan oleh Arief. Materi yang disampaikan Arief adalah hak dasar tuli menggunakan Bahasa Isyarat dan mengenai aksesibilitas tuli di tempat umum. Disela-sela presentasinya, Arief menyampaikan manfaat yang diperoleh tuli dengan menggukan isyarat, antara lain tuli mampu mengembangkan kemampuan kognitifnya sehingga informasi dapat diakses oleh tuli. Hambatan tuli di Indonesia juga disampaikan oleh Arief dengan maksud menyadarkan kepada peserta forum bahwa tuli kurang mendapatkan akses yang sesuai dengan kebutuhannya.

Peserta Kelas Relawan juga diajarkan cara berkomunikasi dengan tuli secara sederhana. Mereka dibekali alfabet dalam Bahasa Isyarat dan percakapan dasar. Dengan diselenggarakannya forum ini, panitia dan pembicara berharap semakin banyak masyarakat luas mengenal budaya tuli sehingga mereka tidak lagi memandang sebelah mata atas kemampuan tuli atau bahkan menghina bahasa asli mereka, yakni Bahasa Isyarat.

No comments:

Post a Comment